Psikologi dan kedokteran bisa mengetahui penyebab biologisnya. Ada hormon yang mendorong orang untuk mengulangi suatu tindakan.Matematika juga bisa memiliki penyebab lain. Ada logika, probabilitas, dan statistik yang membantu mengambil keputusan. Ketika ada yang bermain dan hampir menang namun kalah. Dan ketika Anda kalah tetapi merasa kecil kemungkinannya untuk menang. Ditambah provokasi emosional. Hal inilah yang memotivasi “pemain” untuk berani berjudi lagi. Dan ketika Anda “menang” sekali, Anda merasa bisa “menang” lagi.

Beberapa hormon mempengaruhi otak. Dan itu juga bisa mempengaruhi emosi. Namun ada juga sains dan logika yang bisa mendukungnya. Ya, matematika, probabilitas dan statistik. Tanpa basa-basi lagi, berapa peluang pelemparan dadu menghasilkan angka 6? Ya, 1/6. Tetapi tergantung cara pelemparannya, mungkin tidak akan pernah menghasilkan angka 1, atau selalu menghasilkan angka 6. Dan jika pada pelemparan pertama sampai keenam sama-sama menghasilkan angka 6, maka berapakah peluang pelemparan ketujuh juga menghasilkan angka? 6? ? Ini adalah teknik yang digunakan oleh bandar taruhan untuk mendorong pemain memasang taruhan yang semakin besar dan berharap untuk menang. Ketika mereka bertaruh besar, mereka kalah dan termotivasi untuk mengembalikan modal dan keuntungannya dengan bertaruh lagi. Ini bukan provokasi dari pemain dan bandar lain.
Selain provokasi juga ada perasaan menang. Perasaan telah mencapai sesuatu. Perasaannya serupa ketika tim favorit Anda mencetak gol ke gawang lawan.
Jadi ada unsur hormonal, unsur logika, dan unsur emosional. Dorongan terakhir ya, adalah ketika Anda kalah, rugi terlalu banyak, dan terlilit hutang. Mekanisme perlindungan diri manusia, bila perlu, memerlukan tindakan. Mungkin pilihan Anda adalah berhutang dan berjudi lagi, siapa tahu, Anda mungkin menang lebih banyak daripada kalah.